KEKALUTAN MENTAL & DEPRESI

KEKALUTAN MENTAL

adalah sebuah penyakit kejiwaan yang akut, terbatas pada waktu tertentu, dan muncul dalam bentuk depresi yang dipicu oleh stres, kecemasan, atau disosiasi dalam diri seseorang yang sebelumnya belum mengalami gangguan, sehingga mereka tak dapat lagi melakukan kegiatan sehari-hari hingga gangguan ini hilang.

Tahapan-tahapan gangguan jiwa adalah :

1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.

2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya.

3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Penyebab timbulnya Kekalutan Mental :

1.Kepribadian yang lemah akibat jasmani atau mental yang kurang sempurna hal-hal ini yang sering menyebabkan orang lain berangsur-angsur akan menyudutkan kedudukannya dan memperbaiki mentalnya.

2.Terjadi konflik sosial akibat norma yang berbeda antara yang diajukan dengan apa yang ada di masyarakat, sehingga seseorang tidak dapat menyesuaikan diri lagi seperti orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, teh orang yang memiliki mapan sulit menerima uang baru yang lebih berbeda dan masa jayanya dulu.

3.Cara mempersiapkan diri untuk membahas yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial sehingga terkesan atas akting.

Bentuk frustrasi antara lain :

1. Agresi
2. Regresi
3. fiksasi
4. Proyeksi
5. Identifikasi
6. Narsisme
7. Autisme



Oleh karena itu, penderita kekalutan mental lebih banyak terdapat dalam lingkungan :

1. Kota-kota besar banyak memberikan tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi keperluan hidupnya. Akibatnya, sebagian orang tidak mau tahu penderitaan orang lain, timbullah egoisme yang merupakan salah satu ciri masyarakat kota.

2. Anak-anak usia muda tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau diidam-idamkan, karena tidak berimbanganya kemampuan dengan tujuannya, dan karena belum berpengalaman. Orang-orang usia tua pun sering mengalami penderitaan dalam kenyataan hidupnya, akibat norma lama yang dipegangnya secara teguh sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah berlaku.

3. Wanita umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah dan memendamnya di dalam hati (introver). Namun, sulit mengeluarkan perasaannya tersebut, sementara mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah. Hal ini mengakibatkan mereka banyak memendam masalah dalam hati, sehingga tidaklah mengherankan kalau kaum wanita banyak yang menjadi penderita psikosomatik (penyakit akibat gangguan kejiwaan) dari pada kaum pria.

4. Orang-orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi sehingga sikap pasrah pada umumnya tidak dikenalnya. Dalam keadaan yang sulit, orang seperti ini mudah sekali mengalami penderitaan, diperkirakan bahwa jumlah penderita golongan ini mencapai 40 %.

5. Orang yang terlalu mengejar materi, seperti pedagang dan pengusaha, selalu memiliki sifat ‘gigih’ dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyak mungkin. Mereka adalah kaum materialis dan biasanya mengabaikan masalah spiritual yang justru membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu.

Cara-cara untuk menghindarkan diri dari frustrasi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Seseorang harus memelihara kesehatan jiwa (mental health) yang memiliki ciri-ciri seperti memelihara tujuan hidup, bergairah namun tetap serta harmonis, ada keseimbangan antara kemampuan dan tujuan, memiliki integrasi dan regularisasi tehadap struktur kepribadian, dan efisien dalam tindakan-tindakannya.

2. Melatih berpikir dan berbuat wajar tanpa menggunakan defence mechanism atau escape mechanism yang negatif. Artinya hanya bersifat pertahanan mundur yang pada suatu saat akan mengakibatkan seseorang terpojok sendiri. Untuk menghindari hal tersebut, salah satu cara yang baik adalah dengan melakukan positive thinking, yaitu suatu cara untuk memecahkan persoalan dengan berpikir jauh ke depan (futuristis).

3. Berani mengatasi kesulitan sebagai respons terhadap challenge (tantangan) yang dihadapi agar dirinya survive dalam kehidupan. Keberhasilan seseorang dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi akan membuat dirinya menjadi puas.

4. Berkomunikasi dengan orang lain, terutama dengan para ahli (Psikiater). Lebih dari itu adalah menghilangkan himpitan perasaan untuk memperoleh petunjuk dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi, selain dengan para ahli, cara mengatasi persoalan juga dapat dilakukan dengan berkomunikasi dengan kawan akrab. Kawan akrab dapat diajak bertukar pikiran, sehingga bisa membantu dalam meringankan suatu masalah, misalnya frustrasi. Dalam banyak hal, kawan akrab selalu menampung segala rasa, terutama rasa yang tidak menyenangkan, misalnya penderitaan. Bahkan, pada saat yang diperlukan dapat juga memberikan nasihat yang dibutuhkan.

Source : http://blackjackuniverse.blogspot.com/2012/04/pengertian-kekalutan-mental.html


DEPRESI

Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung sesekali, hal tersebut normal. Namun seseorang dinyatakan mengalami depresi, jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.

Gejala Depresi

Ada ciri-ciri psikologi dan fisik yang menunjukkan seseorang terkena depresi.
Ciri-ciri psikologi seseorang yang mengalami depresi adalah:

1.Mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan
2.Tidak stabil secara emosional
3.Merasa putus asa atau frustasi

Ciri-ciri fisik dari seseorang mengalami depresi adalah:

1.Selalu merasa lelah dan tak bertenaga
2.Mengalami pusing dan rasa nyeri tanpa penyebab yang jelas
3.Menurunnya selera makan

Penyebab Depresi

Beberapa faktor pemicu terjadinya depresi, di antaranya:

1.Mengalami peristiwa traumatis.
2.Memiliki penyakit kronis atau serius.
3.Mengkonsumsi jenis obat tertentu.
4.Memiliki riwayat gangguan mental lainnya.

Pengobatan Depresi
Dalam mengobati depresi, psikiater dapat melakukan beberapa cara berikut:

1.Melakukan psikoterapi, untuk membantu mengatasi masalah akibat depresi.
2.Memberikan obat antidepresan, untuk mengatasi depresi pasien.
3.Memberikan terapi kejut listrik, untuk mengubah kinerja otak pasien.
4.Pasien yang mengalami depresi yang serius perlu dirawat di rumah sakit.




Jika kamu, atau teman dan orang orang terdekat yang kamu tahu sering mengalami hal di bawah ini, maka bisa jadi kamu atau orang terdekatmu sedang Mengalami Depresi,

1. Sering merasa sedih dan tidak punya harapan
Sering merasa sedih dan tidak memiliki harapan, seperti mengucilkan diri selama lebih dari dua minggu, hati hatilah kalau sebenarnya mentalmu sedang terganggu.

2. Munculnya keinginan mengakhiri hidup
Jika kamu memiliki keinginan atau niatan untuk bunuh diri, bisa jadi kamu mengalami gangguan terhadap mental.

3. Tidak bisa mengendalikan diri sendiri
Suka marah dan teriak teriak histeris hanya karena hal kecil dan sering melakukan tindakan yang beresiko.

4. Sering takut akan sesuatu tanpa alasan
Sering muncul rasa takut tidak beralasan bahkan merasakan sesak nafas itu bisa terjadi karena mental mu yang sedang tidak stabil

5. Perubahan pola makan yang drastis
Berhenti makan dan suka memuntahkan makanan.

6. Mood Swing
Suasana hati yang bisa berubah kapan saja. Bisa sangat bahagia, sedih, mudah tersinggung dan marah marah gak jelas.

7. Sering memikirkan suatu hal dengan berlebihan
Hal kecil saja bisa membuat kamu memikirkan nya dengan terus menerus.

Komentar

Posting Komentar